Featured: Tesla Manaf/KUNTARI

A Conversation with Tesla Manaf

Apa yang memicu anda sebagai musisi?


Tesla Manaf/KUNTARI
(Photo provided by Tesla Manaf)

Sesungguhnya gue benar-benar gak punya keahlian lain selain musik. Gue tumbuh dengan berbagai jenis musik, mulai dari musik klasik, pop 70's dan 80's diantara jenis-jenis musik lainnya. Kebiasaan ini terus berlanjut hingga akhirnya gue menggabungkan semua musik ini dan bereksperimen dengan mereka, bukan hanya dengan genre, namun dengan instrumen, semua menjadi percampuran bunyi yang gue mainkan sekarang.

Percampuran bunyi tadi yang menuntun guesampe sekarang ini. dan gue gak bisa berhenti sebelum semuanya hilang sampai hening

Bagaimana anda menjelaskan perjalanan anda sejauh ini?


The cover for “Toija” one of Tesla’s album

Bermain di berbagai jenis skena membuat gue merasa kaya dalam pertemanan, dari orang-orang tua hingga prodigy muda, dari hall konser hingga venue bawah tanah yang bau muntah, gue sangat beruntung untuk dirangkul masing-masing dari mereka. Tentunya awalnya agak susah, namun ketika mereka melihat bahwa gue disini bukan hanya ingin coba-coba, melainkan untuk benar-benar terjun, setelah itu gue dirangkul.

Gue rela meninggalkan instrumen yang membesarkan gue sebelum ini dan melakukan beralih 180 derajat, gue melakukan ini karena gue gak puas dengan keadaan yang ada sekarang, ada perasaan untuk terus belajar sampai gue merasa bodoh dan punya kesempatan untuk belajar hal baru lainnya.

Apa ekspektasi anda tentang industri musik lokal hari ini?


Tesla Manaf on the cover of “Tesla Manaf feat. Mahagotra Ganesha – It’s All Yours” Album

Puncak musik Indonesia itu ya sekarang ini, (Industrinya) tidak dikuasai oleh segelintir orang dan para pendengar punya kebebasan untuk mendengar dan mendukung siapapun.

Ekspektasi gue cuma satu, ketika nanti konser musik sudah diperbolehkan lagi, gue harap para penonton bisa datang lebih awal untuk menonton band pembuka atau band pendamping headliner dalam suatu konser. Tentunya untuk menghilangkan gap dari band headliner dengan band-band di sekitarnya karena keberadaan penonton merupakan tombak utama keberlangsungan sebuah musisi, bukan pengikut di media sosial.

Watch MUSMUS: KUNTARI

Jelajahi Musik Tesla Manaf/KUNTARI